16 Mei 2011

CERITA KITA UNTUK BUMI


Bumi semakin tua.  Umurnya diperkirakan sudah berusia 4,5 milyar tahun.  Untuk manusia, di usia seperti itu jelas sudah sangat uzur.  Seperti kebanyakan orang uzur, semakin tua seseorang maka keadaan fisiknya akan semakin merosot.  Begitu juga keadaan bumi kita saat ini.   Menurut catatan Intergovernmental Panel and Climate Change, jumlah es di kutub utara yang mencair telah mencapai 552.000.000.000 ton. Padahal es sebanyak itu di kutub utara berfungsi sebagai pemantul 80% panas matahari ke angkasa.  Efek pemanasan global telah menaikkan suhu antara 0,6 – 0,9 derajat celsius. Bagi tubuh manusia tidak berarti, tetapi bagi bumi hal itu jelas berbeda. Diperkirakan tahun 2050 seluruh es kutub utara akan lenyap karena mencair. 

Sebagai manusia bumi, kita jelas memiliki andil menentukan nasib bumi yang sudah semakin tua.  Ada bagian yang dapat kita ambil untuk menyelamatkan keadaan bumi.  Blog Another Hope mengundang manusia bumi untuk perduli memikirkan nasib planetnya melalui penulisan cerita pendek. Cerita pendek ini akan dimuat di dalam Kumpulan Cerpen (Kumcer) yang akan kami terbitkan bersama  www.nulisbuku.com.  Dengan goresan pena kita, bersama-sama memberikan persembahan terbaik untuk bumi.  Rumah kita.  

8 Mei 2011

Rutinitas dan Irama

Kadang-kadang saya suka bertanya-tanya sendiri

"Sebenernya lebih bagus filosofi timur atau barat sih?"

Pada akhirnya saya hanya akan senyum-senyum saja, karena sejujurnya kedua kiblat pemikiran itu saling melengkapi. Filosofi barat pada awalnya lebih mencari arti dari diri, sedangkan Filosofi timur awalnya lebih ke semesta. Yang satu berbasis Detail dan yang satu secara Keseluruhan. Namun pada akhirnya, kedua pemikiran itu saling berpadu, dan menghilangkan batasan masing-masing.
Karena gagasan tidak bisa terbatas pada satu kerangka sempit yang dinamakan kategori, setiap saat kotak kategori itu harus siap dihancurkan untuk menghasilkan kerangka berpikir baru. Terus berkembang untuk mencapai suatu pemikiran yang adidaya dan sempurna. Sejujurnya sampai saat ini kesempurnaan itu masih tampak seperti sebuah Utopia belaka.

5 Mei 2011

Terima Kasih Hujan

Pukul 6 pagi jam sudah berdentang.  Jam antik Ibu kos yang membangunkanku pagi ini. Di luar kamar sedang turun hujan.  Namun tak seperti hujan yang mengguyur bumi lainnya, hujan pagi ini bersamaan dengan dentuman besi bertalu-talu.  

“Alaamaakk..berisiknya..!”

Walau jam ini seluruh Ibu-ibu sudah bersiap-siap untuk memasak atau mencuci baju, tetapi terlalu pagi untuk orang yang semalam lembur sampai pukul 1 pagi.  Biasa, tugas lemburnya masih tetap memperkaya perusahaan orang.  Belum berubah 

Akhirnya, aku memaksakan bangun tanpa kompromi.  Melawan rasa kantuk luar biasa.  Terbengong saja melihat diriku yang berantakan.  Malamnya, aku tidak mandi, tidak sikat gigi, tidak ganti baju. Masih dengan baju kantor.  Segarnya parfum refill masih sedikit tercium.  Selebihnya, bau badan.