29 Jul 2011

Flash Admire

"Heran juga orang itu, sudah dibantu, tapi Terima Kasih pun tidak, bahkan mengerutu. Apa begitu berat untuk sekedar mengucapkan Terima Kasih?", ucap seorang Asisten saat melihat Bossnya membantu orang yang menjatuhkan kopernya.
Bosnya hanya tersenyum lalu berkata kecil, "Lebih berat lagi, kalau kita mengharapkan Terima Kasih."

News Update 29 Juli 2011

Bisa dibilang bulan Juli ini para Author memiliki kesibukan yang terlalu. Hingga tidak bisa menulis, sesuatu yang menjadi Passion kita semua yang berkumpul disini. Kang Yoyon dan Marchaela disibukkan dengan Proyek Bumi yang telah mencapai Klimaks! Sedangkan saya sendiri disibukkan dengan hal-hal tidak jelas.

Meratap pada hal itu, Kang Yoyon mengusulkan, Bagaimana bila kita membuat cerpen/tulisan pendek, singkat, tapi tetap bermakna. Dan terobosan baru itu telah ditelurkan sebagian karyanya oleh Kang Yoyon. Pada TAG khusus Flash Hundred. Karena dirancang hanya berisikan 100 kata (kira-kira :)), artinya kita bisa menyelesaikan membaca kurang dari 2 menit (lebih cepat dari membuat mie instant!!!). Tapi kita tetap bisa saling berbagi. Semoga semakin menarik dikemudian waktu.

Oh, ya! Untuk kalian yang ingin bergabung, pintu pendaftaran menjadi authors disini pun sedang dibuka hingga akhir AGUSTUS 2011. Segera bergabung, dan rasakan SENSASI SEGARNYA ANOTHER PEOPLE!!!! :D (cukup comment disini, sertakan alamat email, alasan ingin bergabung, dan saran-kritik untuk blog ini)

23 Jul 2011

Anak hilang di Metropolitan


Seorang anak berpakaian seadanya tapi lengkap. Sandal jepit dan celana pendek. Ia duduk manis mendengarkan Orkestra.  Ada yang bertempo lambat, ada yang tiba-tiba melengking, dan ada juga seperti terompet.  Dirigennya banyak.  Namun mereka hanya diam menonton.

Kini gilirannya untuk menikmati kerlap-kerlip lampu.  Langit yang warnanya sudah berpendar, menambah keindahan.  Belum lagi hutan mini tropis yang meniupkan angin sejuk.  

Semenjak tadi, saya, berdasi dan menenteng tas mahal, merengut menunggu angkutan kosong di pinggir jalan.  Di jalanan padat sesak Polisi banyak pun tak berguna.  Sama sekali tidak  ada orkestra. Pantas saja anak itu hilang akal.  Metropolitan tak seperti bayangannya.

Apa itu Flash Fiction ?



Di dunia maya gandrung dengan fiksi kilat.  Artinya cerita fiksi yang hanya dibaca sekejap saja.  Tak perlu berlama-lama namun sudah mendapatkan isinya.  Cerita jenis ini berkembang dari kebiasaan pembaca di dunia maya yang tak mau berlama-lama.  Ada yang mengatakan cerita kilat ini dengan istilah sudden fiction, microfiction, micro story, postcard fiction, atau short short story. 
Blog Another Hope akan mencoba menampung berbagai fiksi kilat penikmat sastra.  Rubrik Flash Fiction kini  Kami buka.  Di dalamnya ada cerita yang hanya boleh terdiri dari 100 kata saja dengan jalan cerita lengkap, mulai dari awalan, isi sampai penutup.  Kami menyebutkan Flash 100! Mari berpartisipasi!

Ingat Bungkus Lupa Isi



Berapa banyak dari kita seperti judul di atas ?  Bermewah-mewah dengan pakaian merek.  Untuk kaum hawa, dipakailah gincu di mana-mana.  Belum lagi yang palsu supaya tampak sempurna.  Rambut palsu.  Alis palsu.  Bulu mata palsu.  Banyak yang palsu justru membuat kita semakin PD (percaya diri).  Sampai-sampai, yang bagian dalam kita pun palsu.  Mungkin diantara kita ada yang punya payudara palsu, hidung palsu dan lain-lainnya.

Kita rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli obat dokter yang asli, bukan oplosan.  Menikah dengan wanita yang asli.  Sebenarnya kita tahu yang asli itu jauh lebih enak daripada yang palsu.  Entahlah.  Kalau soal rupa, yang palsu malah membuat rasa percaya diri meningkat.  Kita percaya diri, rambut diberikan warna bule, padahal kita orang asia.  Bulu mata mirip Barbie.  Cantik, lentik dan panjang.  Juga kita senang memelihara pesona dengan dada yang berukuran lebih dari normal.

Saya juga heran.  Akhir-akhir ini subur bertumbuh bisnis franchise.  Karena saya tukang makan, saya lebih memperhatikan franchise makanan.  Warna dan  rupanya seragam soal franchise ini.  Memiliki warung yang menarik perhatian mata.  Wana warni ceria.  Stand yang terlihat newah.  Barangnya ? Ada yang jual bakpau, roti isi di luar kebiasaan, kebab, martabak mini, dan segudang ide-ide yang campur-campur.  

Bagaimana dengan rasanya ? Aduh, saya protes!  Kebanyakan instan.  Asal jadi.  Kurang bumbu.  Hambar-hambar saja.,  Lidah saya jahat.  Saya hanya menghargai makanan yang memiliki rasa yang enak.  Di luar itu tasteless.  Lebih enak masakan sunda yang cara makan dan cara masaknya lebih ribet daripada yang instan. 
Padahal saya tertarik lho mendatangi stand-nya.  Saya tertarik dengan bentuknya.  Lucu, cerah, dan menarik.  Tak pikir panjang, saya pun membelinya.  Setelah dimakan, lidah saya mengirimkan pesan ‘tidak enak’ ke otak saya.  Saya kecewa dan tertipu oleh mata saya sendiri.

Atau bagaimana dari kita yang pernah kencan buta secara online, tertipu juga.  Kelihatannya cantik, ganteng, menggoda.  Tertariklah kita mengirim beribu SMS gombal : tanya nama, tanya alamat rumah, hobi dan segudang tanya yang mungkin menyerempet  soal puji memuji diri.  Setelah puas di dunia maya, jurus maut selanjutnya tentu mengajak bertemu.  Setelah sama-sama suka sama-sama mau, mulailah kita bersolek diri.  Hari yang dinanti tiba.  Setelah bertemu, alangkah tertipunya kita saat yang ada di depan hidung kita berbeda dengan yang nampang di foto.  Di foto lebih cantik tentunya.

Semuanya soal bungkus.  Bukan isi.  Lelah juga kadang hanya melihat bungkus.  Inginnya cepat, malah bikin hati muak.  Isinya menegecewakan.  Anehnya, setelah banyak korban bergelimpangan, penikmat bungkus masih saja banyak.  Termasuk saya.  Itulah mengapa barang-barang di mall tetap saja ludes terjual walau jumlah orang miskin bertambah.  Kelas pekerja yang seharusnya pindah kuadran pengusaha atau pemilik bisnis malah asyik tertarik menghamburkan uangnya di sana.  Termasuk saya juga begitu.

Setelah saya, siapa lagi korban-korban selanjutnya ?  Perlukah membuat kotak pengaduan orang-orang pelupa isi ?

16 Jul 2011

Review: Perahu Kertas

Fuxi tidak suka novel karya penulis Indonesia, yup.. itu kata-kata yang pasti dilontarkan sahabat-sahabat saya yang cukup mengenal saya. Koleksi sastra saya untuk Novel/Cerpen amatlah sedikit... terlalu sedikit malah. Koleksi buku saya lebih banyak pembahasan, literatur, ataupun biografi. Dan kebanyakan adalah buku karya penulis luar, atau terjemahan. Novel yang pernah saya punya hanya karya Mira siapa gitu... yah, saya beli untuk tugas bahasa indonesia waktu SMA dulu. Selebihnya saya lebih menikmati novel seperti Musashi, Samkok, atau novel-novel historis. Untuk penulis modern saya hanya pernah membaca Norwegian Wood-nya Haruki Murakami.

Biarpun begitu saya mengakui ada beberapa penulis novel yang saya kagumi, seperti Andrea dengan Laskar Pelangi CS. Atau penulis yang baru sekarang saya baca bukunya karena desakan teman saya untuk mencoba bacanya. Hehehe... Dewi Lestari.

Buku yang saya baca berjudul Perahu Kertas. Sebagai penjelasan, saya tidak menyukai novel romantis dan percintaan. Dan novel ini... cinta remaja banget..... Biarpun tidak cukup enjoy dengan temanya, saya menyukai cara Dee mengalirkan cerita, dengan humor-humor renyahnya. Sangat cerdas! Jujur untuk cerita, saya merasa seperti membaca film, "Ada Apa dengan Cinta" Tokoh wanita yang extrovert dengan Tokoh Pria yang introvert. Benar-benar dunia khayal yang menyenangkan dengan kebetulan-kebetulan yang mengairahkan.

11 Jul 2011

Google+ Invitation

Google mengeluarkan layanan Social Network, semua pasti sudah tahu
Layanan itu disebut Google+

Karena saat ini, untuk bergabung dengan Google+ (google plus) harus lewat invitation, maka AnotherPeople mau bantu kalian yang ingin coba Google+ tapi belum dapat invitation / undangan, dan semuanya itu kita berikan secara cuma-cuma!!!!

Cukup berikan email kalian, maka kami akan invite kalian dalam Circle kami!
Kalian akan menerima email invitation dari kami untuk bergabung dalam Plus Circle!!!

Try it! It Worth to try!

https://plus.google.com/