16 Mei 2012

Pintar-Pintar Bodoh



Pagi saya kembali gym.  Rencananya memang tidak muluk-muluk.  Tujuannya hanyalah untuk keluar keringat.  hanya itu.  Bukan untuk membentuk tubuh ideal dengan triceps dan bicep yang menonjol sana sini.  Bukan pula untuk membentuk perut isi kotak enam.  Hanya membakar lemak.  Itu saya lakukan karena pekerjaan saya yang menuntut stamina tinggi.  Masuk pagi, pulang bisa pagi lagi.  Tujuannya membentuk stamina sekaligus membuat tubuh tidak terlampau berat.  Matang bukan?  Berpikir satu, dua, tiga langkah ke depan.

Setelah gym usai, kembalilah ke rutinitas biasa.  Biasa di sini, makan enak bersama klien.  Menumpuk lemak sana sini tanpa kontrol.  Jam makan tidak teratur.  Pakai lift untuk kantor yang hanya naik satu lantai.  Minum, makan semua tinggal minta bantuan.  Setelah itu, gym kembali.  Pergi ke tempat gym pun menumpang kendaraan.  Padahal, jaraknya hanya sepelempar batu dari kantor/tempat tinggal.  Di tempat gym barulah jalan di lintasan tread mill

Sesaat saya pulang olahraga pagi, saya berpikir tindakan saya pintar-pintar bodoh.  Pintar karena berpikir untuk menjaga fisik dan mental kuat selepas kerja seharian, namun bodohnya karena ternyata olahraga yang murah meriah pun sebenarnya bisa dilakukan sehari-hari tanpa perlu pergi ke pusat kebugaran yang mengeluarkan biaya tinggi.  Seharusnya dengan menjaga makanan, istirahat cukup dan tetap aktif bergerak bukankah seharusnya gym tidak begitu penting lagi ?

Gejala akut pinpinbo (pintar-pintar bodoh) ini juga saya pikir sudah mewabah.  Bukan mencari pembenaran, lho ya!  Tapi banyak sekali dari kita demikian.  Katanya ingin kaya, ingin kedudukan, ingin tehormat, jadilah seorang muda mudi yang saya kenal mengarungi ibukota.  Di sini, ia bekerja super keras.  Pergi dini hari.  Pulang kembali pada dini hari.  Tanpa istirahat dalam seminggu.  Memang kaya.  Memang lebih tehormat dibandingkan bertani di kampungnya.  Cerdas bukan ? Pindah kota, ganti status.

Setelah itu, karena tidak menjaga kesehatan fisik dan mentalnya, kekayaan yang dipakai habis untuk berobat.  Kesehatan mental terganggu karena tinggal di ibukota yang amat sangat melelahkan.  Karena dipakai berobat, maka perlu bekerja lebih keras lagi.  Lagi dan lagi.

Kalau begitu, golongan pinpinbo termasuk ke dalam kelompok orang pandai atau bodoh sebenernya?Hmm..

0 comments:

Posting Komentar