Terang matahari dari timur menghantam mata yang setengah sadar. Sekalipun diluar begitu cerah, awan putih menari dengan flamboyan di biru laut-nya langit. Sesekali di kejauhan terlihat burung berterbangan, entah mencari mangsa atau sekedar cari angin. Sayangnya, aku sedang dalam posisi yang tidak memiliki waktu senggang untuk mengamati atau meneliti unggas liar itu. Aku hanyalah manusia yang sedang berada diperut unggas besi yang meraung.
Kantuk sudah menjalar, akibat empat jam penundaan penerbangan, kabin pesawat kelas ekonomi pun terasa lebih dari cukup untuk membawa diri kealam mimpi. Nona pramugari seksi dengan rok mini yang hilir mudik tak membuatku berminat untuk membuka mata. Terlalu letih dan rasanya, tidur adalah yang terbaik.
Sesekali dalam mimpi, aku memikirkan banyak hal, terlalu banyak hal mungkin, pertama karena kepergiaanku ini diam-diam, kedua karena ibuku yang sedang sakit, dan karena kepergianku meninggalkan gadis yang kusuka, Kayin... Aku pergi untuk Passion, sesuatu yang mutlak dikejar manusia abad 21. Hei! Bagaimanapun aku bukan orang jaman batu, Setiap buku bisnis saat ini, seluruhnya menuliskan bahwa passion adalah hal yang sangat penting, terlalu penting untuk disia-siakan dalam hidup yang singkat ini.
Kantuk sudah menjalar, akibat empat jam penundaan penerbangan, kabin pesawat kelas ekonomi pun terasa lebih dari cukup untuk membawa diri kealam mimpi. Nona pramugari seksi dengan rok mini yang hilir mudik tak membuatku berminat untuk membuka mata. Terlalu letih dan rasanya, tidur adalah yang terbaik.
Sesekali dalam mimpi, aku memikirkan banyak hal, terlalu banyak hal mungkin, pertama karena kepergiaanku ini diam-diam, kedua karena ibuku yang sedang sakit, dan karena kepergianku meninggalkan gadis yang kusuka, Kayin... Aku pergi untuk Passion, sesuatu yang mutlak dikejar manusia abad 21. Hei! Bagaimanapun aku bukan orang jaman batu, Setiap buku bisnis saat ini, seluruhnya menuliskan bahwa passion adalah hal yang sangat penting, terlalu penting untuk disia-siakan dalam hidup yang singkat ini.