24 Jun 2011

Penulis itu....

Pada jaman dahulu kala di negeri yang jauh-jauh sekali, hidup seorang pemuda yang berpikir bahwa penulis/author adalah hal yang luar biasa.

Dan... harus kuakui dengan berat hati, pada awalnya itulah presepsi dangkalku tentang penulis. Namun saat mencobanya, terutama dimulai dari pelajaran bahasa indonesia, kuakui, itu adalah kenyataan yang paiiiitttttt.....

Well, Reality always different than fiction.

Pada rekan-rekan di Proyek Bumi (sebuah proyek cerpen paling happening dan gaul sejagad dunia), aku selalu berkata bahwa cerpenku "in progress"
Itu bohong... aku telah menyelesaikan kira-kira 2 bulan yang lalu, dengan kecepatan ide yang mengalir tak lebih rendah ketimbang dari guyuran air terjun niagara!!!!
Lalu anda pasti bertanya-tanya apa yang kulakukan sekarang?

Tiada lain, tiada bukan, adalah editing yang tiada tara... dan hal tersebut kulakukan berpuluh lusin kali. Yang akhirnya menjadi ratusan kali lebih lama ketimbang menulis cerpen itu sendiri...



Setiap kali berbincang dengan penulis berbakat kita, Kang Yoyon atau Marchaela, tidak jarang aku ingin standing applause melihat kegeniusan mereka. Mereka dapat menulis sekali jadi, dengan hasil yang mengagumkan.... Awesome....

Bagi penulis kere seperti saya, selain sebagai penulis saya juga merangkap menjadi editor pribadi. Yang memiliki jadwal kerja lebih berat ketimbang editor lainnya. Dan lebih parahnya lagi... tanpa bayaran sepeserpun...

Rasanya tak ada salahnya membocorkan seperti apa proses editing itu.

Hmm.. editing.. itu seperti menulis, hampir tidak berbeda, kecuali menyebalkan dan prosesnya adalah proses terbalik dari menulis. Bila dalam menulis anda menuangkan ide, kali ini anda mempertanyakan ide anda sendiri... suckss....
Beberapa orang merasa editing membuat mereka kehilangan keceriaan dalam menulis, tidak ada ide briliant baru yang mengucur, tidak ada kegilaan yang tergambarkan, dan tidak ada senyum jenaka yang tolol.
Pada akhirnya yang terjadi tidak lebih dari koreksi, tutur ulang, menyambung ide, dan menghapus....
Bila boleh memilih, aku lebih ingin ditampar perempuan cantik ketimbang menghapus.. terlebih paragraf yang indah dan panjang...

Bayangkan dari 5 halaman A4 setelah proses editing hanya tersisa menjadi 1/2 halaman A4... siapa yang tidak frustasi?

Dari waktu ke waktu, anda akan semakin baik dalam menulis, sehingga proses editing akan memakan waktu lebih sedikit. Tapi tetap saja... itu membuatku terkadang merasa...
TAK BERBAKAT!

so, masih berniat menulis setelah tahu betapa melelahkannya proses editing?

 
 .......


 
Yup, aku pun sama. Aku masih menulis dan berharap suatu hari nanti, menerbitkan buku, ato novel pertama yang menjadi best seller di seluruh dunia........

Entahlah..... hahahaha, who know?

1 comments:

Unknown mengatakan...

hahhaha...nice!susah ya dpt guyuran air terjun di kala menulis..mending guyuran shower aja, biar adem..
btw, cerita bumi uda tambah 3 cerpen lagi..yuks celebrate bersama2!cheers!!

Posting Komentar