29 Jan 2011

Kemustahilan dan Tikus

 Dalam dunia ini sekalipun kau berusaha sekeras apapun, ada hal tak bisa dirubah...

Aku selama ini selalu mempercayai hal tersebut, sepanjang hidupku, dari TK hingga tamat S1, dsb... Sekalipun berusaha keras bagaimanapun, selalu dikalahkan oleh orang yang lebih berusaha ketimbang diriku, dan ia hanya mengandalkan kecerdasannya.

 


Itu hal yang sangat mengesalkan, dan membuatku merubah pola hidupku. Aku tak pernah berusaha lebih keras dari perhitunganku. Dalam bertindak aku mempertimbangkan hal-hal yang dinamakan unchangeable factor. Hasilnya? Ternyata aku mendapat hasil yang lebih baik ketimbang usaha kerasku yang dulu itu. Sekaligus lebih menerima hal apa adanya.

Aku menganti pola tindakan yang berorientasi Action menjadi Plan. Sekalipun aku mendapat hasil yang lebih jelas ketimbang apa yang dulu. Tapi aku kehilangan apa yang disebut keinginan... impian ataupun cita-cita...

Hidupku tidak lebih dari perencanaan yang berbasis perhitungan, dan aku baru bertindak bila hal itu memberikan output yang jelas. Selebihnya, aku idle...

Itulah pandangan hidupku... setidaknya sampai tadi pagi

Ada sebuah cerita yang mengawali kisah itu sendiri..

Kemarinnya aku memasang perangkap tikus, sebuah perangkap dari kawat besi dimana bila ada tikus masuk akibat keserakahannya dia akan terjebak. Tapi kemarin aku tidak memasang umpan, karena malas... sudah beberapa hari tidak ada tikus yang masuk. Jadi aku hanya menaruh perangkap kosong.

Tengah malam, aku terbangun untuk minum. Tiba-tiba aku terkagetkan oleh suara cicit tikus.. aku mencari asalnya dan kulihat... ada tikus besar yang terperangkap disana, sambil mengantuk aku tertawa "HAHAHAHAHAHA" begitulah kira-kira lebih keras dan nyaring. Diikuti dengan perasaan aneh, tikus bodoh macam apa yang bisa masuk perangkap tanpa umpan dengan bodohnya. Takut tikus itu BAB di sana, maka kukunci perangkap itu lalu memindahkan ke halaman. Biarpun tengah malam, saya cukup bersemangat untuk menjaili tikus itu, tikus itu sedemikian besar, sehingga bisa dibilang dia mungkin raja tikus, sangat bersemangat mencari jalan keluar. Aku tersenyum saja, nasibnya ditentukan esok pagi dimana aku akan menyiramnya dengan air panas mendidih dari kepala hingga kakinya. Benar-benar suatu hiburan disaat malam, bagaimanapun aku cukup sadis pada tikus.

Lalu aku meninggalkan tikus itu bersama perangkapnya, kemungkinan dia mati besok adalah 1000% dengan perangkap yang amat mustahil meloloskannya. Aku pergi tidur...

Esoknya... Bagaimanapun mata ini seakan mengagetkan, perangkap itu terkunci rapat, tapi tikus sebesar itu HILANG dari sana begitu saja.... bagaimana bisa?!!!

Aku menganalisa segala sudut dari perangkap itu... tampak mustahil dia bisa mendobrak kawat besi itu... tapi bagaimana caranya? setelah kupikir-pikir mungkin ia mendobrak melalui pintu masuk yang merupakan sudut terlemah dari perangkap itu... tapi bagaimana bisa? Tikus-tikus yang selama ini tereksekusi telah menjadi tikus rebus, tak pernah sekalipun bisa lolos dari sana... bahkan ada yg disana 3 hari tapi tetap tak bisa keluar...

Aku menjadi ingat satu hal... tikus ini sangat gigih mencari jalan keluar, dia tak berhenti mencari-cari celah dimana pun yang ada untuk lolos dari maut yang 1000% akan dia hadapi esok harinya.

Menyadari hal itu aku terbengong... dan memandang diriku didalam tubuhku.... sambil berujar lirih...
"Apa itu kemustahilan? Seperti tidak ada apa-apanya dihadapan makhluk yang Gigih..."
Seperti tamparan, aku kembali mempertanyakan apa pola tindakanku yang tanpa kegigihan selama ini bernilai? Kematian... Apakah itu motivasi yang besar untuk membuat seekor makhluk begitu gigih untuk merubahnya?

Lalu aku tersenyum sambil berujar sendiri seperti orang bodoh...
"Yup, kegigihan bisa merubah segalanya. dan tikus itu lolos karena ada satu makhluk yang menunda-nunda eksekusi. Kesempatan membunuh raja tikus lolos karena satu hal saja, Malas... dibanding dia, aku yang manusia ini begitu sombong dan dipermalukan oleh kegigihannya."
Aku tak tahu... apakah pengalaman itu dapat bernilai pada hidupku selanjutnya, tapi aku belajar satu hal lagi dari tikus yang lolos dari lubang jarum itu.

Yang jelas, tikus itu memang punya kualitas Raja... kegigihannya dan kecerdasannya harus kuacungi jempol...

0 comments:

Posting Komentar